Ermina Istiqomah, M.Si, Psikolog
Oleh karena itu sejak dini perlu diberikan penyuluhan tentang pilihan jurusan dan karir yang tepat terhadap siswa ataupun masyarakat pada umumnya. Pengetahuan sejak awal akan membawa mereka mengetahui dan mengenal tentang potensi diri (IQ) bakat minat dan kepribadian yang mereka miliki. Hal ini dapat memudahkan seseorang dalam memilih bidang jurusan dan karir pekerjaan sehingga dapat berhasil maksimal.
Pada kesempatan ini kami Psychology Management Counsultant (PMC) LPM Unlam bermaksud memberikan bantuan dan arahan kepada siswa dan masyarakat umum melalui seminar untuk mengenal potensi, minat bakat, dan kepribadian sehingga dapat memprediksi keberhasilan dalam belajar dan karir pekerjaan. Diharapkan dengan mengetahui potensi, bakat minat dan kepribadian yang dimiliki, siswa atau individu dapat menentukan langkah selanjutnya dalam mengembangkan dirinya.
Oleh karena itu sangatlah penting bagi pengelola pendidikan dan institusi pendidikan, serta masyarakat pada umumnya untuk mengetahui potensi yang dimiliki sejak dini, sehingga siswa / individu kelak mempunyai perencanaan karier yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.
Sebagaimana kita ketahui pada tingkat SMU akan dilakukan penjurusan, yaitu jurusan / kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan jurusan / kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ataupun pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan diarahkan pada jurusan-jurusan yang tak kalah beragamnya. Hal ini membuat siswa bingung untuk menentukan pilihan.
Kebanyakan siswa belum mengetahui potensi keberhasilannya pada jurusan pilihan bidang yang ditawarkan, sehingga kerap terjadi salah dalam memilih jurusan. Hal ini dapat menyebabkan prestasi siswa dalam studi ataupun dalam bekerja nantinya menjadi tidak optimal.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk diberikan informasi mengenai penjurusan dan dilakukan tes untuk menentukan bidang apa yang sesuai bagi siswa. Disamping itu bagi para pencari kerja juga dapat diberikan informasi dan arahan tentang bidang apa yang sesuai dengan diri individu yang bersangkutan, baik potensi, bakat minat, dan kepribadiannya.
BAKAT, MINAT DAN KEPRIBADIAN
Bakat adalah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan. Kesanggupan ini sendiri tidak bisa diamati. Dengan mengamati prestasi, perilaku dapat diambil kesimpulan tentang suatu bakat tertentu. Bakat ada juga yang menyebut pembawaan. Para sarjana berpendapat bahwa seluruh kehidupan manusia ditentukan dietntukan perkembangan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Namun dalam perkembangan berikutnya antara bakat dan lingkungan sama-sama menentukan kepribadian manusia (Purwanto, 1998).
Bakat dalam kamus Bahasa Indonesia (Yardianto, 1997) diartikan sebagai dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Bakat atau kemampuankhusus merupakan potensi yang dimiliki individu yang harus digali agar dapat diaplikasikan dengan tepat sesuai bidangnya. Bakat menurut DR Saparinah Sadli adalah yang dalam teori psikologi disebut aptitude. Bakat adalah sebuah faktor bawaan yang berupa potensi, yang aktualisasinya membutuhkan interaksi dengan faktor-faktor dalam lingkungan (Wulyo, 1990).
Farida (1998) menuliskan beeberapa pendapat ahli tentang mengertian bakat antara lain :
- Werren dalam bukunya Dictionary of Psychology mengatakan bahwa bakat (aptitude) dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi atau disposisi-disposisi tertentu yang menggejala pada kecakapanseseorang untuk memperoleh denganmelalui latihan satu atau beberapa pengetahuan keahlian atau respon.
- Crow and Crow dalam bukunya General Psychology mengatakan bahwa bakat (aptitude) adalah suatu kualitas yang nampak dalam tingkah laku manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu.
- Morgan mengatakan bakat (aptitude) adalah kemampuankhusus yang dibutuhkan dalam aktivitas dan pekerjaan tertentu.
Dari pendapat di atas bakat dapat diartikan sebagai suatu potensi pada seseorang yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus melalui proses belajar.
Menurut Dr. Saparinah Sadli, bakat adalah apa yang dalam teori psikologi disebut aptitude. Bakat adalah faktor bawaan yang berupa potensi, yang aktualisasinya membutuhkan interaksi dengan faktor-faktor dalam lingkungan (Intelegensi Bakat dan test IQ oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, PT Favorit Press, Jakarta, 1986, hal.18).
Dari pengertian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa bakat itu, pertama, merupakan sesuatu yang masih terpendam. Kedua, bakat akan sangat membantu bila mendapat latihan yang cukup.
Sekarang bagaimana dengan anda, pernahkah anda menyadari adanya kemungkinan bakat pada diri sendiri? Dan bila anda menyadarinya apa yang anda lakukan?
B. MINAT
Minat adalah usaha dan kemampuan untuk mempelajari (learning) dan mencari, sesuatu.
Pengertian minat adalah fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsi minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan, sesudah memilih dan mengambil keputusan. Perbuatan minat memilih dan mengambil keputusan disebut keputusan kata hati. Adapun proses minat terdiri dari:
- Motif (alasan, dasar, pendorong).
- Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan di sini harus dipilih.
- Keputusan. Saat yang penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.
- Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.
Keputusan kata hati merupakan perbuatan kemampuan untuk memilih dan mengambil keputusan dengan ciri-ciri: mempertahankan seluruh kepribadiannya, sifatnya irrasional, berlaku perseorangan dan pada suatu situasi dan timbulnya dari lubuk hati (Purwanto, 1998).
Dalam kamus Bahasa Indonesia, Minat diartikan dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan (Yardianto, 1997). Perasaan senang dan tidak senang merupakan dasar dari suatu minat. Minat seseorang dapat diketahui dari pernyatan senang dan tidak senang terhadap objek tertentu. Antara minat dan perhatian pada umumnya dianggap sama. Tetapi pada prakteknya selalu bergandengan satu sama yang lainnya. Pada kenyataannya jika seseorang tertarik pada sesuatu maka dimulai dengan adanya minat terhadap sesuatutersebut. Jadi minat mendahului perhatian, karena minat merupakan sikap jiwa seseorang, sedangkan perhatian merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek. Jadi antara minat dan perhatian merupakan komponen yang kuat dalam praktek karena apa yang menjadi minat dapat menyebabkan adanya perhatian dan apa yang menyebabkan perhatian tertentu disertai dengan minat.
Farida (1998) menuliskan beeberapa pendapat ahli tentang mengertian minat antara lain :
- Jersild dan Tasch menekankan bahwa Minat (interest) adalah hal yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih yang dipilih secara bebas oleh individu.
- Doylers Fryer mendifinisikan minat sebagai suatu sikap atau perasaan yang positif terhadap suatu aktivitas orang, pengalaman, atau benda.
- Cony Semiawan menengatakan minat sebagai suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya .
- Menurut Abu Ahmadi, minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk tiga fungsi jiwanya ( kognisi, konasi, emosi) yang tertuju kepada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat adalah sesuatu yang digemari atau yang disenangi oleh seseorang terhadap terhadap sesuatu atau fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.
Bakat dan minat merupakan komponen yang tak bisa dipisahkan karena kedua komponen ini jika terpisah maka tidak akan menjamin keberhasilan individu. Seseorang bisa saja mempunyai minat yang besar terhadap sesuatu tetapi jika tidak diimbangi bakat yang ada maka keberhasilan tidak akan menjamin seseorang tersebut. Begitu pula sebaiknya jika seseorang memiliki bakat yang besar tetapi tidak didasari oleh minat yang kuat maka hal itu juga tidak akan menjamin keberhasilannya. Akan tetapi minat itu sendiri bukan jaminan mutlak untuk berhasil dan begitu juga bakat yang besar bukan satu-satunya kondisi yang dapat menjamin berhasil dalam sesuatu pekerjaan.Pilihan-pilihan yang berdasarkan pada minat semata-mata dan tanpa didukung oleh kecerdasan maupun bakat dapat menimbulkan kekecewaan. Begitu halnya dengan kepribadian individu yang bersangkutan. Kenali pribadi diri sendiri, apakah sesuai dengan pilihan bidang jurusan ataupun karir yang ingin dipilih. Hal ini akan menentukan keoptimalan seseorang dalam belajar, bekerja dan berkarir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar